Idenya sebenarnya tidak terlalu muluk-muluk sebagai sisa-sisa orang yang telah meninggal di gua-gua cenderung masih berada di sana, meskipun tanah sampai ke fragmen kecil dari tulang dan dicampur dengan debu serta kotoran.
Baca Juga:
- NASA Luncurkan Teleskop X-ray Luar Angkasa Baru
- Organ Baru dalam Tubuh Manusia ditemukan
- Buku Sains Isaac Newton Dilelang Termahal
Hebatnya, para peneliti telah berhasil menemukan beberapa DNA manusia purba menggunakan teknik ini namun masih diperlukan jangka panjang memungkinkan sepenuhnya menganalisis sampel itu.
Langkah selanjutnya akan mengembangkan teknik yang dibutuhkan untuk menentukan secara persis dari mana masing-masing sampel berasal serta untuk menyusun gambaran yang lebih lengkap dari spesies tertentu.
"Kami baru-baru ini sudah mencoba untuk mengeksplorasi sumber-sumber baru DNA manusia purba dikarenakan catatan fosil yang sangat terbatas," kata Meyer. "Anda hanya mengambil sekop dengan beberapa kotoran, dan kemudian anda mencari DNA."
Para peneliti dari Max Planck Institute tersebut menggali bagian Timur dari Gallery Gua Denisova di Siberia pada Agustus 2010. Dengan fragmen tulang kuno sehingga sulit didapat, namun berhasil menyaring kotoran untuk DNA nenek moyang manusia purba, penemuan ini akan dapat membuka pintu baru penelitian.
(npr)