Makhluk kecil ini, sekarang disebut sebagai Aethiocarenus burmanicus, tidak mendarat di Bumi melalui ruang angkasa, melainkan hidup ditempat yang sekarang menjadi tambang di lembah Hukawng di Myanmar. Bersembunyi di celah-celah kecil dalam kulit pohon, serangga ini mungkin telah berburu tungau, cacing atau jamur. Menurut para peneliti, ia hidup bersama para dinosaurus yang berkeliaran di sekitarnya.
Baca Juga:
Namun, serangga yang satu ini tampaknya sangat berbeda dari serangga lain, bahkan sama sekali merupakan spesies serangga yang baru, yang dipanggil sebagai jenis Aethiocarenodea. Klasifikasi ilmiah untuk organisme yang lebih luas dari genus dan keluarganya.
"Serangga ini memiliki sejumlah fitur yang tidak cocok dengan spesies serangga lain yang saya tahu," kata peneliti George Poinar Jr., seorang profesor emeritus dari entomologi di Oregon State University, mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Saya tidak pernah benar-benar melihat sesuatu seperti itu. Tampaknya menjadi unik di dunia serangga, dan setelah diskusi yang cukup besar, kami memutuskan serangga itu ke dalam suatu tatanan baru."
Ketika hidup, serangga bertubuh flat ini hanya 0,2 inci (4,5 milimeter) panjangnya, tidak punya sayap, jadi bukannya terbang, melainkan ia akan berlari menggunakan kakinya yang panjang dan ramping di sepanjang batang pohon atau di antara lumut-lumut, kata Poinar. Serangga ini juga memiliki sepasang kelenjar di leher yang mungkin akan mengeluarkan beberapa repellant kimia untuk menjaga dirinya dari para predator.
Penelitian ini diterbitkan dalam edisi April jurnal Cretaceous Research.