Mikroorganisme itu ditemukan di danau-danau di Kepulauan Rauer di lepas pantai Antartika. Dibandingkan dengan bentuk kehidupan lainnya, virus sebenarnya sangat tidak biasa. Alih-alih terdiri dari sel-sel, kebanyakan virus terdiri dari sedikit lebih dari sepotong bahan genetik yang terbungkus di dalam cangkang pelindung.
Ketika virus memasuki sel hidup, ia mulai meniru dirinya sendiri, sering kali merugikan tuan rumahnya.
Baca Juga:
- Asteroid Besar Akan Melintasi Bumi Awal September 2017
- Mesin Cerdas Ini Bisa Menciptakan Bahasa Sendiri
Dimana persisnya virus pertama berawal telah lama menjadi topik perdebatan di kalangan ilmuwan. Apakah mereka merupakan bentuk kehidupan kuno yang sederhana, atau apakah mereka berevolusi kemudian, ketika sel-sel pertama mulai muncul?
Kini sebuah tim ilmuwan dari Universitas New South Wales di Australia telah menemukan jenis mikroorganisme unik di Antartika yang mereka yakini dapat memegang kunci jawabannya.
Dikenal sebagai Halorubrum lacusprofundi R1S1, temuan aneh ini adalah sejenis organisme bersel satu yang disebut archaean, walaupun menyerupai bakteri, sebenarnya sangat berbeda.
Ketika mereka menganalisis mikroorganisme ini, para ilmuwan menemukan fragmen kecil DNA yang dikenal sebagai plasmid. Yang mengejutkan, plasmid khusus ini (pR1SE) berperilaku sama seperti virus, menunjukkan bahwa itu sebenarnya adalah bentuk kehidupan dari virus yang awalnya dikembangkan.
Temuan ini tampaknya sejalan dengan apa yang dikenal sebagai "hipotesis escape" tentang asal mula virus, yang menunjukkan bahwa gen 'lolos' dari sel dan menjadi virus.
"Secara tradisional hipotesis 'melarikan diri' ini telah dikaitkan dengan gagasan mengenai virus baru-baru ini," kata ahli biologi Patrick Forterre. "Sekarang hipotesis tersebut harus dilihat dalam konteks yang lebih luas lagi."
Gambar di atas menunjukkan tempat danau di Antartika dimana Halorubrum lacusprofundi R1S1 ditemukan.
Apakah mikroorganisme aneh ini adalah kunci untuk mengungkap asal virus? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.