Sebuah analisis baru tentang peninggalan terkenal di dunia ini telah diduga mengungkapkan jejak darah dari korban penyiksaan. Kain Kafan Turin yang misterius, yang diyakini oleh banyak orang sebagai kain penguburan Yesus yang asli, telah lama menjadi subyek pengamatan, kontroversi, dan perdebatan yang intens.
Kini, setelah melalui pemeriksaan forensik menyeluruh pada kain itu, para periset di Italia mengklaim telah menemukan jejak darah manusia di dalam seratnya.
Baca Juga:
- Semut Bisa Membangun Menara dari Tubuh Mereka Sendiri
- NASA Tidak Miliki Dana Untuk Mendaratkan Manusia di Mars
- Transplantasi Kepala 9 Tikus Berhasil Dilakukan
Tidak hanya itu, analisis ilmiah terhadap partikel darah ini juga menunjukkan bahwa individu tersebut kemungkinan mengalami penyiksaan fisik berkepanjangan sebelum mereka meninggal.
"Kini, sejak kehadiran nanopartikel biologis ini, telah ditemukan selama percobaan kami menunjukkan adanya proses kematian yang hebat bagi pria yang dibungkus Kain Kafan Turin tersebut," kata profesor Universitas Padua, Giulio Fanti.
Penemuan ini telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai asal mula dan keaslian kafan yang selama bertahun-tahun telah memecah belah para ilmuwan dan teolog. Beberapa orang percaya bahwa peninggalan itu adalah pemalsuan abad pertengahan sementara yang lain yakin bahwa itu asli dan berasal dari masa 2.000 tahun yang lalu.
Tapi bisakah kehadiran darah di kain kafan itu benar-benar menunjukkannya sebagai kain penguburan Yesus yang asli?
Mengingat bahwa kain kafan itu telah banyak berpindah-pindah selama berabad-abad, bahkan jika memang ada darah seseorang di atasnya, tidak ada jaminan bahwa darah tersebut sudah ada sejak lama.
Namun, sebuah pendapat sementara mengenai darah itu adalah berasal dari darah seorang biarawan atau imam yang menangani kain kafan itu baru-baru ini.
Hmmm, mana yang benar???