Ternyata, pelakunya adalah laba-laba web-corong (funnel-web spider) yang sudah terkenal sebagai salah satu arakhnida yang paling berbahaya di dunia.
Baca Juga:
- Fosil Rahang Cacing Prasejarah Raksasa Ditemukan
- Bahan Organik Pembentuk Kehidupan ditemukan di Ceres
- Hotel Berhantu Memiliki Papan Ouija Terbesar di Dunia
"Gigitannya semacam 'mencakar' saya dan semua kaki serta segala sesuatu terasa merangkak di sekitar jari saya dan saya tidak bisa menghentikannya," ucapnya menjelaskan insiden itu.
Matthew segera dilarikan ke rumah sakit karena ia telah terinfeksi racun laba-laba mematikan dengan jumlah yang banyak, sehingga ia memerlukan antivenom yang banyak pula untuk menetralisirnya, bahkan ia telah memecahkan rekor hingga menghabiskan 12 vial (botol kecil) antivenom untuk menetralisir racun itu.
Hebatnya, ia kembali berdiri dalam waktu singkat dan dapat kembali ke rumah pada hari berikutnya. Ini ajaib.
"Saya belum pernah mendengar tentang hal itu, itu luar biasa," kata Tim Faulkner dari Reptile Park Australia, fasilitas yang memiliki 'susu' racun dari ular berbahaya dan laba-laba untuk tujuan membuat antivenom.
"Untuk berjalan keluar dari rumah sakit sehari kemudian tanpa efek merupakan bukti antivenom itu bekerja dengan baik."
Antivenom adalah serum yang dibuat untuk menetralisir racun laba-laba dan ular yang paling berbahaya. Hingga kini sejak keberadaan antivenom telah banyak menyelamatkan nyawa manusia yang diakibatkan dari gigitan hewan beracun.
Untuk itu tetaplah waspada terhadap laba-laba jenis ini dan laba-laba mematikan lainnya.
(sky)